Senin, 20 Februari 2012

Karya Penyelamatan Allah dalam Lukas 1-3




KARYA PENYELAMATAN ALLAH

PENDAHULUAN
Injil yang bermakna kabar atau berita yang menggirangkan ini dipakai oleh gereja Kristen untuk sesuatu yang dikabarkan atau diberitakan tentang Yesus Kristus dan Pekerjaan-Nya. Kabar itu adalah berita keselamatan. Lukas merupakan salah satu dari kitab-kitab injil. Dimana pada tulisan ini akan mencoba melihat berita / karya keselamatan Allah dalam Injil Lukas.
Pada paper ini, pemaparan mengenai karya keselamatan Allah akan dibagi menjadi tiga yaitu yang berperan , cara-cara dan yang diselamatkan.

YANG BERPERAN
            Pemeran-pemeran atau tokoh-tokoh dalam narasi Injil lukas 1-3 ini saya bagi atas 2

a)      Pemeran Utama
1.                  Allah dan Karya Penyelamatan
Allah merupakan Tokoh yang tidak bisa diungkapkan karakterisasinya begitu saja.Perlu disadari bahwa dalam narasi Lukas ini Allah adalah subyek utama.  Hal ini bukan berarti kita bisa mengenyampingkan perannya dalam karya penyelamatan. Hal ini yang menyebabkan walaupun dia tidak terlihat, namun ia tetap memberikan tanda-tanda kehadirannya dalam karya-karya penyelamatan seluruh cerita Lukas karena memang karya penyelamatan itu merupakan karya Allah.
Keutamaan Allah sebagai juruselamat beberapa kali dituliskan dalam Lukas. Luk 1:47 Maria(mengikuti judul LAI) mengungkapkan bahwa Allah adalah juruselamatnya. Luk 3:6 dalam ungkapan pemberitaan Yohanes, ia juga mengatakan bahwa keselamatan yang dari Tuhan. Allah merupakan sumber keselamatan itu dan Allah jugalah yang memiliki Karya keselamatan itu.
Tanda Kehadiran Allah ditandai dengan kehadiran Roh, hal ini terlihat dalam pasal 1 – 2. Seorang malaikat bernubuat kepada Zakharia bahwa anaknya (Yohanes Pembaptis) akan penuh dengan Roh Kudus (Lukas 1:15). Malaikat itu juga memberitahu Maria bahwa Roh Kudus akan "datang atas dia" dalam rupa Yesus (Lukas 1:35).  Ketika dia bertemu Maria, Elizabeth (istri Zakharia) diisi dengan Roh Kudus (Lukas 1:41).  Setelah kelahiran Yohanes, Zakharia ayahnya dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai bernubuat baik tentang John dan tentang Yesus (Lukas 1:67). Setelah kelahiran Yesus, Lukas menulis tentang seorang pria bernama Simeon. Roh Kudus telah mewahyukan kepadanya bahwa ia akan melihat Mesias sebelum kematiannya, dan sementara Roh itu "kepadanya," dipimpin Roh dia ke Bait Allah di mana ia mengatakan Yesus dan orang tuanya (Lukas 2:25-27).
Dalam karya penyelamatan, Lukas menuliskan seakan Allah memberi tempat khusus kepada Roh kudus dimana roh kudus bukan hanya sebatas menandakan keberadaan Allah namun juga Roh kudus memberi keberhasilan dalam setiap rencana karya penyelamatan Allah. Karena Allah tidak terlihat dan tidak berperan secara langsung melainkan melalui Roh Kudus, maka Roh Kudus memiliki peran utama dalam Lukas. Padahal Roh kudus itu adalah Allah itu sendiri.  Pada injil Lukas memang dipaparkan bahwa karya penyelamatan Allah  juga masih ada peran pihak-pihak lain(yang akan dijelaskan pada bagian lagi dari paper ini) namun yang berdaulat mutlak atas karya penyelamatan adalah Allah.
2.                  Yesus dan Karya Penyelamatan
Yesus menjadi tokoh kedua yang disebut dalam Injil Lukas yang berperan dalam karya penyelamatan Allah. Nama Yesus itu sendiri berarti “Yahweh menyelamatkan”  disebutkan sebagai juruselamat dalam perjanjian baru yang dimana tidak ingin  mengubah peran Allah sebagai penyelamat yang utama. Dalam hal ini Yesus dipandang sebagai pengantara karya keselamatan dari Allah kepada manusia.[1]
Kelahiran Yesus dibedakan dengan kelahiran Yohanes pembaptis dimana Yesus dilahirkan dari rahim seorang perawan Maria. Keperawanan maria yang menandakan kesucian seorang wanita juga ingin menandakan sucinya bayi Yesus.
Dalam Lukas Yesus tidak dikatakan sebagai sang penebus dosa namun Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Luk 1:33 ITB). Yesus yang menjadi raja di tandai juga dengan penyebutan Daud yang juga seorang raja.
Karya penyelamatan Allah lewat yesus sebagai raja dimaksudkan bahwaYesus ada untuk memimpin, ia seorang penyelamat dengan memimpin umat. Ia sebagai penyelamat lewat perintah dan ajaran seperti seorang Raja dan lewat tindakanNya yang menjadi panutan.
Yesus juga dikatakan sebagai tanduk keselamatan(Luk 1:69). Tanduk merupakan simbol kekuatan dan tanduk keselamatan itu sendiri merupakan sebuah benda yang merupakan bagian dari adat israel. dimana tanduk tersebut apabila dipegang oleh seseorang yang bersalah ia tidak di hukum. Namun pada adat ini pemahaman akan pembebasan akan kesalahan merupakan pemahaman yahudi dimana orang yang sudah dibebaskan Allah tidak boleh dihukum manusia. Sedangkan pemahaman Lukas mengenai tanduk keselamatan yaitu pembebasan itu karena rahmat Allah, Rahmat Allah-lah maka kamu dibebaskan.
Dalam penggambaran ini Lukas memang konsisten dengan penggambarannya Yesus sebagai raja, dimana raja yang membuat rakyatnya terbebas, raja yang membela. Raja juga melindungi, memerangi musuh, raja merupakan pihak yang kuat. Yesuslah yang membebaskan manusia dengan kekuasaanNya sebagai raja. Yesuslah yang dipakai Allah agar menang sehingga membela manusia dan memerangi musuh-musuh. Namun tetaplah semuanya karena Allah itu sendiri, Yesus hanya ditugaskan untuk menumpas.
Yesus tidak digambarkan sebagai tuan yang menebus budaknya, karena apabila sebagai tuan maka ada sebuah konsekuensi theologis yang akan terjadi. Penggambaran Yesus sebagai raja ingin diperlihatkan bukan sebagai raja yang biasa, namun raja yang mahakuasa. Apabila penggambaran sebagai tuan yang membeli maka kuasa Allah yang ada dalam Yesus sama dengan tuan pertama sebelum dibeli (bisa dikatakan iblis). Tapi Lukas memakai penggambaran raja yang maha kuasa yang berkuasa atas rakyatnya.
3.                  Yohanes Pembaptis dan Karya Penyelamatan
Yohanes Pembaptis adalah salah satu tokoh utama yang diceritakan oleh Lukas pertama kali dalam tulisannya setelah pendahuluan. Hal ini menjadikan Yohanes merupakan orang pertama dalam narasi karya penyelamatan Allah. Yohanes sebagai orang pertama yang dipakai Allah sebagai orang yang berperan dalam karya-Nya.
Peran Yohanes pembaptis cukup penting dalam karya penyelamatan Allah. Memang tidak langsung dihubungkan kepada Allah, namun ia akan lebih berhubungan kepada jemaat dan Yesus. Pada pasal 1:17 misalnya, ayat ini berisi  tujuan Yohanes dilahirkan dan perannya dalam karya penyelamatan Allah. Dimana karya penyelamatan Allah pada peran Yohanes? Sudah di jelaskan bahwa Yesuslah yang memiliki peran utama dalam karya penyelamatan Allah ( yang berpusat lewat kematian-Nya dikayu salib), tetapi Yohaneslah yang mempersiapkan manusia dalam penyambutan Karya keselamatan itu sendiri. Ayat tersebut ditafsirkan bahwa ketika Yesus Kristus datang dan Yesus akan menjumpai manusia dengan perubahan hati dan hidupnya benar-benar untuk menemui-Nya.[2] Perubahan hati dan hidup dimana bukan hanya sekedar perbuatan namun hati dan pikiran. Dan perubahan tersebut bukan karena upah tetapi lebih kepada refleksi secara pribadi manusia itu sendiri.
Peran Yohanes dalam karya penyelamatan juga di tegaskan dalam ucapan Zakharia ayah Yohanes, ketika ia lahir. Yohanes bukan hanya menjadi orang yang tanpa status namun ia akan menjadi nabi  Allah yang mahatinggi( pasal 1 : 76). Nabi Allah yang mahatinggi dapat berarti bahwa ialah nabi yang tertinggi diantara nabi lain yang tercatat, karena pekerjaan atau tugas yohanes  memiliki perbedaan dengan nabi-nabi lain. Pekerjaan atau tugas Yohanes sebagai nabi Allah mahatinggi merupakan tugas khusus. Hal ini terdapat dalam perkataan Zakharia yang menegaskan tugas Yohanes adalah sebagai nabi yang mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus. Yohanes hanya mempersiapkan jalan untuk Yesus, bukan ia yang menyampaikan karya penyelamatan itu, dan bukan ia yang diutus untuk menyelamatkan. Ia bukan anak Allah, ia hanya nabi Allah yang menyampaikan berita keselamatan dan mengubah hati manusia.
Pada pasal 3:4-6 terlihat bahwa Yohanes sedang melakukan tugasnya sebagai seorang nabi yang ada dalam narasi karya penyelamatan Allah. Ia tampil sebagai pemberita. Ia menyerukan kabar baptisan pertobatan. LAI menterjemahkan dengan kurang tepat dan terjemahan yang saya pakai adalah baptisan pertobatan (a baptism of repentance - NIV) untuk menerima pengampunan dosa (Luk 3:3), oleh karena itu semua yang dibaptis mengaku dosa (Mat 3:6). Alkitab tidak mengatakan bahwa baptisan akan menyelamatkan kita. Air juga tidak akan membersihkan siapa pun dari dalam ke luar, dalam arti apabila ia dibaptis maka dosanya telah dihapuskan. Tapi itu merupakan pembersihan dari Tuhan untuk mereka yang benar-benar bertobat. Ini adalah tindakan eksternal yang di lakukan dengan perantara Yohanes. Hal ini sebagai suatu langkah awal tugas Yohanes mempersiapkan jalan Yesus. Yohanes mempersiapkan hati yang mau bertobat dan mengikut Yesus.
Dari penjelasan diatas terlihat jelas bahwa baptisan bukanlah jaminan untuk mendapat keselamatan, namun yang menyelamatkan adalah pertobatanlah melalui perubahan hati dan perubahan hidup orang itu sendiri. Satu hal yang penting yang perlu diketahui bahwa pertobatan bukanlah sesuatu yang instan, namun merupakan sebuah proses. Perubahan hati bukan ditunjukan dari sikap hidup yang menuruti peraturan yang ada, namun ia mau membuka diri untuk mendengar suara hatinya dan menuruti kehendak Allah.[3] Yohaneslah bertugas untuk menyampaikan kepada umat mengenai karya keselamatan Allah melalui pengampunan yang terjadi sesuai dengan proses.
4.                  Umat dan Karya Penyelamatan
Umat merupakan pihak yang sering terlupa dalam karya penyelamatan Allah. Umat yang menjadi pihak ketiga(orang ketiga) memiliki peran penting juga didalam karya penyelamatan Allah. dalam tulisan lukas, memang tertuliskan peran umat secara langsung.
Yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."  (Luk 2:31-32 ITB).  Ayat ini banyak ditafsirkan oleh penafsir dimana karya penyelamatan menjangkau bangsa-bangsa lain. Namun mengapa kemuliaan bgi israel? bukankah ini bukan pada zaman israel, melainkan zaman orang-orang Yunani? Banyak yang menamakan jemaat pada saat itu sebagai Israel baru, tetapi banyak juga yang memandang ayat ini sebagai ayat yang menguniversalkan karya penyelamatan Allah. Hal tersebut tidak terlalu penting, yang terlebih penting adalah dimana peran umat dalam karya penyelamatan itu sendiri.
Perubahan hati dan hidup dari umat dalam mempersiapkan kedatangan Yesus itu menjadi sebuah penyataan bagi bansa-bangsa lain. Umat pada saat itu menunjukkan diri mereka yang telah bertobat dan percaya kepada keselamatan itu. Umat dilihat oleh bangsa-bangsa lain dan menjadi contoh untuk mereka.  Pada saat itu Allah memakai umat berperan dalam karya keselamatan Allah. Hal ini yang menunjukkan kemuliaan umat (israel baru), dimana kemuliaan bukan kedudukan melainkan hidup kudus dan benar yang merupakan hasil dari perubahan hati.

b)                  Pemeran Pendukung
a.                  Maria
Maria memiliki peran dalam rancangan karya keselamatan Allah karena dia yang mengandung dan melahirkan serta merawat anak Allah, Yesus. Dalam kesucian Maria, Yesus dilahirkan. Lewat nyanyiannya, maria mengungkap konsep karya penyelamatan Allah.
b.                  Elisabet
Elisabet juga tidak jauh berbeda dari Maria, perannya adalah mengandung dan melahirkan nabi Allah mahatinggi, Yohanes. Ia juga telah dihilangkan aib sosialnya karena telah mandul lama sekali.
c.                   Zakharia
Zakharia memiliki peran didalam karya penyelamatan Allah lewat pengalamannya didalam kebisuan, mampu menaikkan pujian ketika ia dipenuhi roh kudus dan berperan dalam mengungkap konsep karya penyelamatan Allah.
d.                  Simeon dan Hana
Mereka adalah pihak-pihak yang juga ambil bagian dalam pengungkapan konsep karya penyelamatan Allah. Khususnya Simeon yang memberkati bapa dan ibu Yesus, secara langsung ia juga mengucapkan selamat sebab Allah bersedia mengikut sertakan mereka dalam karya penyelamatan-Nya.[4]
CARA-CARA PENYELAMATAN
Cara-cara dan syarat dalam karya penyelamatan ada beberapa yang terlihat didalam pasal 1-3.
Syarat yang utama dalam karya penyelamatan Allah adalah perubahan hati. Perubahan hati ini akan membuat manusia menjadi layak untuk mendapat karya keselamatan Allah. Luk 1:16-17 merupakan tugas Yohanes Pembaptis yang dikatakan oleh malaikat kepada Zakharia ayah Yohanes. Yohanes bertugas membuat mereka menjadi layak yaitu dengan perubahan hati umat itu sendiri. Bukan Yohanes yang membuat mereka berubah degan sendirinya, namun umat itu sendiri yang berproses mengubah hatinya. Perubahan hati yang dimaksudkan adalah perubahan hati yang memiliki sikap hati yang mau menerima Allah sebagai raja.
Dalam karya penyelamatan ada peran Yesus sebagai raja yang membebaskan umat. Umat yang dibebaskan bukan berarti selesai begitu saja, namun mereka harus beribadah kepada Allah (Luk 1: 74). Beribadah memiliki makna berbakti, dimana manusia yang sudah dibebaskan oleh raja seharusnya berbakti kepada raja dan mengabdi dalam kekudusan. Berbakti yang terlihat dari perubahan hati sebagai seorang yang ditebus tergantung kepada manusianya. Ketika Allah dalam Roh sudah bekerja untuk mengubah hati manusia, namun manusia itu sendiri tidak mau berubah maka perubahan hati itu sendiri tidak akan terjadi.
Kelayakan dalam karya penyelamatan ini juga terlihat dari kelayakan maria menjadi seseorang yang berperan dalam karya penyelamatan dengan menghadirkan Tokoh penyelamat itu sendiri. Ia menyebut dirinya hamba (Luk 1:38) dimana tindakannya sungguh memperlihatkan sikap hati seorang hamba. Hati sebagai hamba yang mau melayani rajanya, bukan karena takut tetapi pelayanan kepada raja dengan hormat.
Sang Penyelamat yang utama adalah Allah itu sendiri. Keselamatan itu sendiri datangnya dari Allah, dimana keselamatan dilakukan karena inisiatif Allah. Allah sendiri yang memiliki inisiatif untuk menjalin pendamaian dengan manusia.  Namun pada akhirnya inisiatif Allah dalam karya penyelamatan ini ditentukan oleh umat, apakah menerima ini siatif Allah dan menjalin pendamaian itu atau tidak.
Pada dasarnya dalam konsep Lukas, raja itu berkuasa membebaskan umatnya namun apakah umat itu mau dibebaskan atau tidak?

YANG DISELAMATKAN

Yang menyelamatkan, Yang berperan dan juga syarat-syarat merupakan sesuatu yang tidak bisa terlepas dalam karya penyelamatan Allah. Siapakah yang diselamatkan? Lukas memang terlihat membuat universalisme dalam tulisannya. Hal ini terlihat dari Luk 2:31-32, dimana sudah sedikit dijelaskan sebelumnya. Lukas tidak menulis bangsa israel salah satu suku israel, namun ia mengatakan bahwa kepada bangsa-bangsa lain juga dinyatakan karya keselamatan tersebut.


Daftar Pustaka

Boland, B.J. Injil Lukas. 2010 . Jakarta: BPK Gunung Mulia
Groenen, C. Soteriologi Alkitabiah : Keselamatan Yang Diberitakan Alkitab. 1989. Yogyakarta : Kanisius
Leks, Stefan.  Tafsir Injil Lukas . 2003.  Yogyakarta:  Kanisius



[1] C.Groenen, hal. 150
[2] B.J. Boland, hal. 25
[3] Stefan Leks, Hal. 120
[4] Stefan  94

Tidak ada komentar:

Posting Komentar