Pengarang
Pdt. Dr. Stephen Tong
RINGKASAN
Pada bab yang pertama buku ini menjelaskan posisi
anak dalam keluarga, dan juga menjelaskan mengenai keluarga yang tidak
mempunyai anak. Stephen Tong menjelaskan bahwa kebahagian dari pernikahan
tidaklah tergantung dari ada atau tidaknya anak dari pernikahan itu. Disisi
lain ada keluarga yang merasa kerepotan sehingga menyesal punya anak. Stephen
Tong berkata bahwa keluarga harus menganggap bahwa anak adalah sebuah tempat
untuk memberikan sumbangsih. Dalam keluarga harus di perjelas posisi anak,
dmana apakah orang tua memiliki anak atau manusia yang akan berpengaruh pada
kehidupan anak itu sendiri.
Bab berikutnya membahas mengenai prinsip dalam
mendidik anak. Dalam mendidik anak menurut Stephen Tong janganlah melakukan
menurut kehendak orang tua, namun memikirkan apa yang terbaik untuk anak. Dalam
mendidik anak ada tiga bagian yang penting yang dibahas oleh Stephen Tong. Pertama, orang tua harus menetapkan
sasaran pendidikan yang mulia untuk anak-anak, dengan menggali potensi anak
semaksimal mungkin. Kedua, kesehatian
orang tua, dimana orang tua harus sehati dan sepikir dalam memberi pendidikan
kepada anak. Ketiga, Kasih dan keadilan.
Bab berikutnya membahas mengenai aspek-aspek penting
yang harusnya muncul dalam keluarga. keamanan
merupak sebuah aspek dimana anak merasa aman berada si keluarga, sehingga ia
selalu betah di keluarga itu.Keadilan adalah dimana ketika keluarga
tersebut memiliki lebih dari satu anak sehingga keluarga harus memberikan
kepada anak tersebut suatu keadilan. kesedihan
karena cinta yang suci, merupakan sesuatu yang jarang bahkan tidak pernah
saya dengar. Namun ada sebuah kalimat yang menarik dimana dikatakan dimana semakin banyak anda berbicara semakin
sedikit anda berpengaruh. tangggung jawab dimana orang tua harus
mengajarkan rasa bertanggung jawab pada anak. identitas diri pada aspek ini orang tua diwajibkan membangun
identitas diri yang baik dimasyarakat sehingga anak mampu membangun
identitasnya di keluarga.Kemandirian yang
bijaksana dimana anak dipersiapkan untuk mandiri. Kebijaksanaan juga
terkandung dalam kemandirian itu dimana anak mampu memiliha apa yang baik dan
yang buruk bagi dirinya. Niat berjuang
berdasarkan kebenaran anak dibangun menjadi orang yang mampu berbuat yang
baik dan ketika anak berbuat salah orang tua menghukum berdasarkan cinta kasih.
Bab berikutnya membahas mengenai lampu merah pada
anak. Dalam bab ini menjelaskan bahwa orang tua harus melihat anak seutuhnya
baik dari sisi buruk dan baiknya. Jangan memandang keburukan seorang anak kecil
sebagai sesuatu yang kecil namun orang tua harus mampu mendidiknya dengan baik.
Jangan sampai keburukan kecil akan terbawa-bawa hingga tua.
Bab berikutnya adalah mengenai pengajaran dalam
Alkitab. Pada bab ini sangat menarik ketika Stephen Tong membahas mengenai
keluarga-keluarga yang ada dialkitab. Bahwa tidak ada keluarga yang sempurna,
semua keluarga pasti punya sisi buruk yang pernah terjadi. Hal ini mengingatkan
saya terhadap bahan renungan ibadah kampus tanggal 5 September 2011oleh bu
Tabita yang juga membahas ini.
Bab terakhir merupakan pembahasan mengenai berkat
atas keluarga yang merupakan tujuh prinsip keluarga yang bahagia dalam Mazmur
128 : 1-6. Ketujuh prinsip itu adalah Rencana yang diperkenan Tuhan, mencari
nafkah yang benar,Istri yang bijaksana, anak yang beribadat, usia yang cukup,
berkat Tuhan dan sejahtera sorgawi.